KAB. CIREBON - Dalam memperingati Hari Peringatan Sampah Nasional (HPSN) 2023 Kementrian Perhutanan Sosial dan Lingkungan (KLHK) bersama Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Cirebon dan para komunitas peduli sampah mengadakan edukasi dan aksi sadar sampah di Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Dalam kegiatan edukasi dan aksi sampah tersebut di ikut para siswa SMPN 1 Plered dan SDN 1 Trusmi Wetan serta Desa Trusmi Kulon dan Desa Kalitengah Kecamatan Tengah Tani.
Direktur jendral perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan Jo Kumala Dewi menjelaskan, kegiatan edukasi dan aksi sadar sampah ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan ini adalah inisiatif dari teman-teman komunitas peduli lingkungan yang ada di Kabupaten Cirebon Salah satunya Orang Indonesia (OI), Kamis (16/02/2023).
Kebetulan OI Cirebon ini adalah salah satu komunitas peduli lingkungan binaan dari KLHK dari 2015 mereka berkolaborasi dengan LSM pecinta lingkungan Detara Foundation mereka mengusulkan suatu kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional.
Trusmi ini menjadi salah satu lokasi yang mempunyai magnet tersendiri makanya kami mencoba menyasar menjadi satu percontohan untuk membantu Dinas Lingkungan Hidup dalam mengatasi masalah lingkungan terutama masalah sampah.
"Seperti kita ketahui permasalahan sampah di kabupaten Cirebon ini masih belum ada solusi yang terbaik seperti pengadaan sarana dan prasarana kemudian tempat pembuangan sampah nya, " ujarnya.
Sehingga kita juga mencoba mendorong masyarakat sebagai sumber penghasil sampah ini juga punya kontribusi ikut mengatasi permasalahan sampah dengan memberikan edukasi terlebih dahulu.
Bahwa sampah yang di hasilkan itu harus bisa di kurangi dengan 3R reduce (kurangi), reuse (gunakan kembali), recycle (daur ulang) untuk bisa melakukan 3R tersebut harus ada pemilahan sampah.
Pemilahan sampah tidak bisa di lakukan di tempat pembuangan sampah harus mulai dari sumbernya yaitu dari rumah dengan itu kami mengajak juga komunitas perempuan terutama ibu-ibu yang lebih banyak berperan di dalam rumah tangga mereka dengan memulai bagaimana bisa memilah sampah yang organik dan anorganik.
Karena yang anorganik seperti plastik itu semuanya bisa mempunyai nilai ekonomi ketika di manfaatkan dengan baik selain itu juga kami mengajak anak-anaknya sekolah supaya mengajarkan kepedulian sejak dini untuk merubah perilaku terhadap sampah.
Baca juga:
Amsakar Tinjau Kebakaran di Sagulung
|
Terkait permasalahan sampah di kabupaten Cirebon sendiri sama seperti di daerah yang lainnya yaitu terkendala nya di sarana dan prasarana tetapi jangan lupa pengelolaan sampah itu sesudah terjadinya sampah.
Pemerintah daerah pun harus mulai bagaimana memikirkan pengurangan sampah mulai dari sumbernya dan itu perlu terus memberikan edukasi kepada masyarakat tidak bisa hanya di lakukan sekali tetapi harus berkelanjutan.
Kami juga memberikan penghargaan kepada siswa-siswi SMPN 1 Plered dengan di menjadikan duta lingkungan baik di lingkungan sekitar sekolah maupun di luar sekolah.
"Saya berharap kegiatan ini bisa di jadikan pemantik sebagai pembakaran semangat yang lain sedikit demi sedikit bisa tertular di desa-desa yang lainnya, " pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas lingkungan hidup Iwan Ridwan Hardiawan, S, .Sos, .M, .Si melalui Sekdis wasman mengatakan. Kami dari Dinas Lingkungan Hidup sangat mengapresiasi terhadap kegiatan ini yang di inisiasi dari kementrian ini seleras program kita bahwa tahun 2024 Kabupaten Cirebon bebas sampah maka dari itu kita harus secara maksimal menangani sampah.
Meskipun belum bisa bebas sampah insya Allah 60 persen sudah bisa menangani karena kita sudah di dukung sarana dan prasarana seperti tempat pembuangan akhir (TPA) sudah mempunyai 2 yaitu di gunung santri yang masih sewa dan di Desa Kubang Deleg lahan nya sudah kita beli.
Project nya juga sudah di laksanakan konstruksinya juga sudah di laksanakan insya allah tahun ini Februari atau Maret sudah bisa beroperasi.
Kami akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat karena kita menuntut sekali kepedulian sampah penanganan sampah itu harus mulai dari hulu sampai ke hilir jangan hanya mengandalkan dari pemerintah saja jadi mari bersama-sama kita selesai kan permasalahan sampah.
Untuk desa-desa yang sudah bekerjasama dengan Dinas lingkungan hidup dari 412 Desa dan 40 kecamatan baru 27 kecamatan yang sudah MoU penanganan sampah dengan kita.
Kita akan mendorong agar desa-desa yang belum bekerjasama penanganan sampah dengan kita sehingga sampah bisa tertangani dengan tertib.
Mudah-mudahan dengan adanya edukasi dan aksi sadar sampah ini dapat meningkatkan kepedulian di masyarakat dan rumah tangga akan meningkat sehingga sampah akan tertangani, " pungkasnya.
Agus S